Header Ads

Situs Dewan Pers Kembali Diretas !! Begini Isi Pesan Sang Peretas

Situs Dewan Pers Kembali Diretas !! Begini Isi Pesan Sang Peretas - Aksi Anonimus terus berlanjut. Setelah membobol beberapa situs pemerintah pada pertengahan bulan Mei lalu, kini mereka kembali beraksi. Situs pemerintah masih menjadi sasaran mereka.



Jika kemarin mereka menyasar situs Pengadilan, Kepolisian dan Media massa Tempo, maka kali ini Dewan Pers dan Kejaksaan Agung yang mendapat jatah. Seperti halnya kemarin, Anonimus selalu meretas situs-situs itu sebagai bentuk protes. Entah itu protes terhadap kebijakan pemerintah, kebijakan badan usaha, atau pun lembaga tertentu yang cenderung merugikan kepentingan banyak orang.

Tentu kita belum lupa dengan protes yang ditujukan ke pihak Telkomsel untuk memprotes tarif internet. Sulit untuk menduga motif Anonimus dalam setiap aksinya. Tetapi sejauh yang bisa teramati, mereka tidak melakukannya untuk kesenangan pribadi. Situs Resmi Sbobet

Kebanyakan dari aksi mereka dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap suatu kondisi yang protes terhadap kebijakan yang merugikan khalayak. Ini juga membuktikan bahwa mereka bukan kelompok yang anti sosial meski kerap tidak acuh dengan gonjang-ganjing politik.

Tampaknya fenomena Ahok dan Pilkada DKI cita-rasa SARA cukup meresahkan mereka. Dampaknya belakangan mereka mulai sering unjuk gigi. Kondisi perpolitikan yang makin membusuk ini mematahkan ungkapan bahwa ‘diam adalah emas’. Terbukti bahwa sikap diam hanyalah membiarkan kaum anarkis yang memegang kendali.

Tidak ada pilihan lain. Saatnya bergerak bersama karena sikap diam sama saja dengan mendukung proses pembusukan yang terjadi. Karenanya, sikap diam mengindikasikan pengkhianatan.

Protes Anonimus kali ini boleh dibilang lebih mendalam dan fundamen. Anonimus meretas kedua situs tersebut untuk menyampaikan pesan persatuan dalam NKRI. Peretasan pada situs Dewan Pers yaitu www.dewanpers.co.id dilakukan rabu pagi (31/05/2017). Adapun pesan yang ditampilkan sebagai berikut:
“Ketika garuda kembali terluka karena provokasi mahluk durjana…
Ketika Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” kembali terabaikan karena aksi oknum yang mengatasnamakan agama…Ketika ayat-ayat suci jadi bahan perdebatan oleh orang-orang yang merasa memiliki surga…Ketika perjuangan pahlawan kemerdekaan sudah dilupakan begitu saja oleh mereka yang merasa paling berjasa…Tolong hentikan semua perpecahan ini, tuan…Negaraku bukan negara satu agama atau milik kelompok perusak adat budaya, juga bukan milik satu golongan…#DamailahIndonesiaku#JayalahBangsaku#KitaIndonesia”
Gimana kawan, cadas kan pesannya?! Pesannya sangat menohok dan jelas ditujukan pada seluruh ‘Penghuni Bumi Datar’ dan ‘Pengkapling surga’. Tak hanya pesan di atas, mereka juga melengkapinya dengan lagu latar Gugur Bunga. 
Agen Judi Bola Online
Bukan hanya itu saja, situs Kejaksaan Agung yang diretas juga memuat pesan yang cenderung mirip, pesan persatuan. Situs yang beralamat www.kejaksaan.go.id ini diretas pada Rabu (31/5/2017) pagi.
Tampilan halaman depan situs tersebut berwarna hitam dengan gambar Harley Quinn, salah satu tokoh dalam film Suicide Squad. Di bawah gambar tersebut terdapat kalimat yang bertuliskan; “We were all Indonesian until… Race disconnected us. Religion separated us. Politics divide us.”
Peretasan pada situs Kejaksaan ini diduga dilakukan tidak hanya oleh seseorang saja. Tampak ada beberapa nama di situ seperti; Jje Incovers, Tanpa Bicara, i3r_cod3, Rebels, SultanHaikal, M2404, Konslet, Maniak, k4sur, dan Mr. Xenophobic.
Hal yang paling menarik adalah pada bagian bawah terdapat hashtag bertuliskan #RipUnityInDiversity.
Kalau mau menilai secara jujur, protes ini dilandasi oleh nasionalisme, persatuan, dan perdamaian di antara sesama anak bangsa yang terkoyak. Tampak bahwa bukan hanya kita, pembaca dan penulis Seword, yang gelisah dengan gonjang-ganjing perpolitikan nasional yang berbungkus agama. Anonimus pun termasuk bagian dari kita.
Saya teringat ungkapan yang mengatakan bahwa ‘musuh bersama dan masalah bersama itu sangatlah mirip’. Saat ini kita disatukan oleh masalah bersama yang sangat serius. Bhineka Tunggal Ika tengah dikoyak, Pancasila tengah dirongrong oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Karenanya, kita bersatu bersama menghadapi mereka. Sembari berharap protes ini mendapat perhatian pemerintah dan politikus yang haus kekuasaan.
Para politikus akhir-akhir ini tampaknya sudah sangat mengkhawatirkan. Hanya demi meraih kekuasaan, segala provokasi dilakukan, bahkan eksistensi republik ini dipertaruhkan. Mereka lupa bahwa Indonesia atau Nusantara ini terdiri dari puluhan ribu pulau, ribuan suku dan bahasa, agama, dan aliran kepercayaan. Keanekaragaman ini adalah satu kekayaan, tetapi di saat yang sama, ia juga sangat rentan dimanfaatkan sebagai instrument perpecahan. Bandar Casino Terpercaya
Dan sekarang kita melihat, para politikus itu sedang bermain api. Mereka tidak memperhitungkan harga yang harus dibayar demi seonggok kursi kekuasaan. Karena itu, mari melawan. Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI sudah final. 
Sudah saatnya kita bekerja sama mengisi kemerdekaan dengan mewujudkan amanat sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD yakni, melindungi tanah air, memajukan kesejahteraan, dan menncerdaskan kehidupan bangsa. Itulah tugas berat saat ini, maka mari bersatu.

Sumber Disini

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.