Header Ads

Istilah Dalam Agama Digunakan Sebagai Kode "Tersembunyi" Untuk Korupsi

Istilah Dalam Agama Digunakan Sebagai Kode "Tersembunyi" Untuk Korupsi - Agama saat ini menjadi sebuh isu yang terus menerus ditarik dalam politik di indonesia. Agama digoreng sedemikian rupa dalam Pilkada Jakarta untuk menggagalkan Gubernur Non Aktif, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan juga untuk memenjarakan Ahok. Ahok yang tidak berniat dan memang tidak melakukan penistaan agama, diserang oleh ormas-ormas yang membenci Ahok dengan membawa simbol-simbol agama. Situs Resmi Sbobet



Tidak ayal, akhrinya Ahok harus kalah dari ajang Pilkada Jakarta dan sekarang terpaksa mendekam dalam penjara atas framing yang dilakukan oleh Buni Yani. Ahok kini dilabeli sebagai terpidana penodaan agama. Label yang tidak sepantasnya dia terima.

Beda Ahok, beda pula para kader dan elit politik PKS. Kalau Ahok dipaksa kalah dan terpenjara, maka mereka seperti punya kewenangan khusus dan penuh menggunakan simbol-simbol agama untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan. PKS adalah salah satu pelaku, mengaku atau tidak, yang menggunakan politisasi agama dalam Pilkada Jakarta.

Efeknya sangat mengerikan dan sangat menguras energi jakarta secara khusus dan Indonesia secara keseluruhan. Polarisasi terjadi dan rakyat terpecah gara-gara aksi politisasi agama tersebut. Efeknya bahkan masih terasa sampai saat ini.

Anehnya, saat semua orang yang mengaku sebagai pembela agama Islam, bersatu padu dan bergotong royong menyerang Ahok yang dituduh menodai agama saat menyebut surat Al maidah 51, kini malah diam saja saat politisi PKS mengaku menggunakan kode kata ‘Liqo’ dan ‘Juz’. Tidak ada protes dan tidak ada framing apapun. Seolah-olah seperti mau katakan, kalau PKS tidak apa-apa berbuat seperti itu.

Penggunaan kode kata ‘Liqo’ dan ‘Juz’ dalam pembicaraan untuk memperoleh suap dibenarkan oleh Anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ‎Muhammad Kurniawan‎. Kurniawan menjadi penyambung uang suap dari Komisaris Utama PT Cahayamas Perkasa So Kok Seng alias Tan Frenky Tanaya alias Aseng kepada Yudi Widiana Adia yang saat itu Wakil Ketua Komisi V DPR dari Fraksi PKS yang kini duduk di Komisi VI DPR.

“Sebenarnya tidak ada maksud khusus, itu mengalir saja. Tidak ada kesepakatan apa-apa soal kalimat itu, spontan saja,” ujar Kurniawan saat bersaksi untuk terdakwa So Kok Seng alias Aseng di Pengadilan Tipikor, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2017). Agen Bola Online

Liqo’ dalam bahasa Arab artinya pertemuan. Di Indonesia, istilah itu digunakan untuk menyebut perkumpulan kecil sejumlah orang yang membaca Alquran bersama-sama. Sementara istilah ‘juz’ yang digunakan mengacu pada juz Alquran.

Penggunaan kode kata ‘Liqo’ dan ‘Juz’ ini sebenarnya sama saja dengan apa yang dituduhkan kepada ahok. tetapi kalau Ahok jelas menuding politisi yang menggunakan surat Al maidah 51, mereka ini jelas memakai sendiri penggunaan istilah keagamaan tersebut. Parahnya, ini mereka lakukan sebagai kode untuk melakukan korupsi yang sudah diharamkan oleh Fatwa MUI.

Apakah dibenarkan menggunakan istilah keagamaan untuuk melakukan tindakan yang telah difatwakan haram?? Apakah karena yang menggunakan kader PKS istilah ini diperbolehkan dipakai untuk korupsi?? Mungkinkah ada maksud supaya korupsinya lebih beragama atau bersyariah?? entahlah.

Tetapi seperti biasa, PKS hanya menanggapi datar kelakuan para kadernya ini. Bagi mereka ini hanyalah kelakuan oknum dan tidak ada pula instropeksi bagi partai supaya kader dan elit politiknya tidak lagi melakukan hal yang sama.

“Terkait mau pakai istilah apa pun juga bagian itu perlu diperiksa dengan benar bahwa itu bagian dari kode-kode itu sendiri atau bagaimana. Itu masing-masing orangnya berarti artinya tidak terkait dengan PKS, tapi yang jelas PKS kalau yang berkaitan dengan hukum ya harus diselesaikan dengan hukum, tetapi kami menganut asas praduga tak bersalah, kita tunggu sampai hasilnya sesuai,” ujar Ketua Bidang Humas DPP PKS Ledia Hanifa, Selasa (23/5/2017).

Memang enak kalau jadi kader yang menganggap diri paling Islami dan paling benar. Apapun yang dilakukan tidak akan menjadi celaan oleh para kader dan bahkan oleh para Laskar Pembela Islam. Para laskar yang katanya sangat sensitif dan terluka ketika ada orang yang mempermainkan agama Islam, kini malah adem ayem ketika istilah ‘Liqo’ dan ‘Juz’ dipermainkan untuk korupsi.

Kelakuan PKS dan para laskar yang diam dan adem saja atas kejadian ini semakin memperkuat dugaan bahwa agama hanyalah komoditas politik bagi mereka. kalau kawan tidak perlu dipersoalkan, kalau lawan baru diperjuangkan habis-habisan. Agama dijadikan permainan seperti ini sangatlah menyedihkan. Bandar Casino Terpercaya

Jangan salahkan, kalau akhirnya PKS dan para laskar ini pada akhirnya akan mendapatkan balasan dari yang kuasa. Para kader dan pimpinannya akan ditelanjangi satu-satu kelakuan buruknya. Rizieq Shihab sudah mengalaminya dan tunggu giliran yang lainnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.