Header Ads

Takut Telat Presiden RI Jokowi Naik Ojek Motor, Gubernur Baru Anies Naik Helikopter

Takut Telat Presiden RI Jokowi Naik Ojek Motor, Gubernur Baru Anies Naik Helikopter - Seperti yang kita ketahui, keponakan Yusuf Kalla yang bernama Erwin Aksa, beberapa waktu lalu sempat meminjamkan helikopter miliknya kepada Anies untuk menemui Ahok di Balai Kota pada hari Kamis 21 April 2017 lalu.



Anies Yang Kerap Terlambat, Dahulu ia beralasan bahwa dengan ia meminjamkan helikopter tersebut akan mempermudah, Anies bertemu dengan Ahok supaya Anies tidak ngaret lagi seperti yang sudah-sudah, Anies memang kerap sering terlambat dan datang selalu mepet dengan acara (biasanya). Situs Resmi Sbobet

Sedangkan menurut Erwin dia menilai Anies maupun Ahok sama-sama mempunyai jadwal yang padat, sehingga dengan ada akomodasi via udara maka Anies bisa sesegera mungkin untuk bertemu dengan Ahok.

“Kami memang ingin datang lebih cepat dan tepat waktu. Nah pada saat itu karena waktunya sangat sedikit dan Pak Aniesnya juga ada acara ya tidak ada cara lain harus menggunakan moda helikopter,” ujar Erwin

Saat itu, Erwin membantah, bahwa hal tersebut ditujukan untuk dengan niat “gaya-gaya-an” dan Erwin saat ini juga membenarkan stetment penulis bahwa dia menakutkan hal yang sama yaitu ‘apabila’ Anies terlambat, maka batal acara rekonsiliasi.



“Kalau enggak cepat Pak Ahoknya pergi, esensi rekonsiliasinya tidak terjadi begitu karena setelah itu terjadi kan semua orang merasa bahwa Jakarta ini kan ternyata pilkadanya damai, pilkadanya jujur, pilkadanya bisa diterima semua pihak,” ujar Erwin.

Golkar Dengan Segala Ceritanya

Sebenarnya, Erwin berasal dari partai Golkar, dimana partai Golkar seharusnya mendukung pasangan Ahok, namun dalam sepak terjangnya kita sadari kredibilitas Golkar untuk membuat satu mufakat terhadap anggota partainya, nyatanya tidak sama sekali bisa dilakukan. Beberapa anggota banyak yang menyeleweng untuk tidak sejalan dengan pendapat partai oleh calon yang di-usungnya.

Peristiwa ini dialami Golkar sejak Aburizal Bakrie gagal menjadi ketua umum partai Golkar beberapa waktu silam, sejak gagalnya Aburizal, dalam Golkar terlihat menjadi ber-blok tidak menyatu, dan terlihat ada yang pro Setya Novanto dan ada yang pro Aburizal, begitu juga, bagi yang pro tentunya kontra dengan yang berlawanan.

Erwin adalah salah satu anggota dari yang kontra dengan Setnov, dan pro Aburizal. Selain hal itu, keputusan sepihak dari Erwin yang mendukung pasangan Anies Sandi mungkin juga didukung dari faktor sebagai keponakan dari Jusuf Kalla dimana memang pak Wakil Presiden itu memiliki andil besar dalam terpilihnya nama Anies sebagai calon Gubernur periode 2017-2022.

Ketidaktegasan Golkar dalam menindak anggotanya sama sekali tidak ada. Dengan gamblang Erwin mengatakan Golkar merupakan partai yang cukup dewasa untuk menerima perbedaan. Golkar juga tidak memberikan sanksi apa-apa terhadap Erwin. Agen Bola Online

Tentu jelas Erwin berani berbeda pendapat dari partai pendukungnya tersebut, karena Erwin sudah sangat menyadari kelemahan partai Golkar yang kini memang ber-blok dan dimana juga Aburizal memang mendukung pasangan Anies-Sandi. Jadi semua klop.

Berdiri dalam satu kapal yang sama, tapi keduanya berbeda arah. Entah akan seperti apa nasib Golkar, atau mungkin memang ini cara bermain Golkar strateginya mereka dalam dunia politik, memihak dua tempat, sehingga Golkar setidaknya bisa masuk di kedua sisi koin yang berbeda, tidak punya hambatan, seperti yang kita ketahui citra Golkar sudah lama menurun sejak era Soeharto.

Demi meningkatkan eksistensi Golkar dimata publik, mereka harus tetap terus continue untuk menduduki parlemen, sehingga nama Golkar masih terdengar hingga sekarang. Walau kita ketahui kader Golkar sudah banyak yang keluar ke partai lain seperti ke Gerindra atau Partai Berkarya.

Semua itu masih praduga semata. Apapun intinya. Golkar tidak mempunyai ketegasan dalam perbedaan pendapat dari sebuah mufakat yang diambil dalam menentukan calon yang diusung oleh partai.

Meminjamkan Helikopter Tidak Gratis

Namanya mendukung, tidak mungkin hanya sebatas mendukung. Terlebih jika kita punya andil besar dalam mensukseskan acara tersebut. Politik bagi-bagi kursi kekuasaan dari teman sekerabat, sudah bukan hal yang asing lagi.

Janji-janji kontrak politik, pasti dipenuhi. Berbeda apabila janjinya itu kerakyat, mungkin akan sulit untuk ditagih seperti yang terjadi pada era mereka.

Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, mengatakan pengusaha sekaligus politikus Partai Golkar, Erwin Aksa, akan mendukung program One Kecamatan, One Centre for Entrepreneurship ( OK OCE). Menurut Sandi, Erwin akan menjadi mentor untuk program tersebut. Bandar Casino Terpercaya

Erwin yang berperan sebagai tim Pemenangan Anies-Sandi akhirnya mendapatkan kursi hangatnya, dan harap di-ingat hal ini hanyalah awal, dari peran yang didapati oleh Erwin, cerita baru saja dimulai, tinggal menunggu waktu, kontrak politik apalagi yang sudah di-janjikan untuk Erwin dari Anies-Sandi

Tidak ada biaya yang gratis, walau itu hanya sekedar meminjamkan helikopter, semua ada harga yang harus dibayarkan kembali. Itulah dunia politik Indonesia.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.