Header Ads

Kemeja Putih Polos Menjadi Ciri Khas Presiden Jokowi

Kemeja Putih Polos Menjadi Ciri Khas Presiden Jokowi - Presiden Joko Widodo bisa disebut sebagai salah satu presiden yang anti mainstream, salah satunya terlihat dari tampilan fisik dan busana yang dikenakan sejak dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia ke tujuh pada 20 Oktober 2014. Tampilan fisik dan busana Presiden Jokowi yang anti-mainstream itu bisa dilihat dari dua hal yang tampak menonjol dari amatan publik.



Hal mendasar dari tampilan fisik dan busana tersebut adalah, Presiden Jokowi sebagai kepala negara dan pemimpin tertinggi, ingin menyampaikan kerakyatannya, bahwa menjadi presiden tidak harus berbeda apalagi berlebihan secara penampilan dengan kebanyakan rakyat Indonesia. Semangat itu yang senantiasa secara tidak langsung ingin disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada Bangsa Indonesia. Situs Resmi Sbobet

Tampilan fisik dan busana yang dikenakan dapat disebut sebagai anti mainstream, sebab terbilang jarang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia sebelumnya. Dengan melihat hal tersebut, tampak terlihat perbedaan antara Presiden Jokowi dengan para pendahulunya. Sehingga, tidak bisa dinafikan bahwa Presiden Jokowi adalah presiden yang anti mainstream.

Presiden Jokowi terbiasa mengenakan baju kemeja putih, sebetulnya sudah biasa dilakukan oleh Presiden Jokowi sejak sebelum menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Sejak menjadi Presiden, kemeja putih Presiden Jokowi juga diberlakukan kepada para menteri Kabinet Kerja yang dilantik oleh Presiden Jokowi. Seluruh menteri kabinet dilantik dengan mengenakan kemeja putih sebagaimana yang dikenakan oleh Presiden Jokowi.

Namun patut dicatat, bahwa kemeja putih Presiden Jokowi bukan sekadar simbol anti-mainstream, tapi lebih menunjukkan pada simbol yang sudah menjadi satu (inhern) dengan sikap, perilaku dan tindakan keseharian sebagai seorang presiden. Bisa dilihat, bahwa hampir keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh Presiden Jokowi menggunakan kemeja putih, atau setidaknya itulah yang paling sering terlihat saat di depan televisi.

Bahkan pada saat menghadiri laga olahraga, menyaksikan pertandingan sepakbola di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Presiden Jokowi tampak mengenakan kemeja putih, yang dibalut dengan jaket warna hitam. Banyak momen lain yang dihadiri oleh Presiden Jokowi dengan mengenakan kemeja putih, bahkan saat bertemu dengan pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Presiden Jokowi tetap dengan kemeja putih.

Kemeja putih Presiden Jokowi dapat dilihat sebagai simbol putihnya hati Presiden dalam menjalankan tugas pemerintahan dan tugas-tugas negara, bebas dari kepentingan pribadi dan kelompok tertentu. Putihnya kemeja Presiden Jokowi juga menandakan ketulusannya sebagai presiden dalam bekerja melayani rakyat Indonesia yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke.

Seperti yang dikemukakan oleh Perancang Josephine Komara, bahwa pemilihan pakaian kemeja putih Presiden Jokowi sangat tepat. Obin menyebut bahwa, Presiden Jokowi menyampaikan pesan kalau dirinya ingin bekerja, mengenakan kemeja putih dan menggulung lengannya itu berarti siap untuk bekerja. Presiden Jokowi memiliki ide yang biasa namun menjadikannya terlihat luar biasa dan korelasi dengan tagline kabinetnya, yaitu, kerja, kerja, kerja (Tempo.co, Rabu, 29 Oktober 2014).

Setidaknya itulah yang ingin disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada rakyat Indonesia. Sehingga kemudian tidak hanya dirinya yang terbiasa menggunakan kemeja putih. Para aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) juga diharuskan untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan para menteri Kabiner Kerja yang dipimpinnya. Agen Bola Online

Seluruh aparatur sipil negara (ASN) akhirnya setiap hari Rabu juga diwajibkan untuk mengenakan kemeja putih. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia (Permendagri) nomor 68 tahun 2015 mengenai perubahan kedua dari Permendagri nomor 60 tahun 2007 mengenai pakaian dinas ASN di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (PEMDA). Dinyatakan bahwa pakaian dinas pegawai negeri sipil di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah pada tanggal 28 Januari 2016 yakni memakai pakaian dinas harian kemeja putih, celana/ rok hitam setiap hari Rabu.

Secara langsung, Presiden Jokowi ingin mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh penjuru tanah air yang jumlahnya mencapai 4,5 juta jiwa untuk menjadi garda terdepan dalam bekerja dan memberi pelayanan kepada rakyat dengan hati yang tulus, bersih, dan tidak neko-neko, sehingga rakyat betul-betul mendapat pelayanan prima dari aparat birokrasi.

Presiden Jokowi sepertinya ingin menghilangkan kesan berurusan dengan birokrasi itu susah dan berbelit-belit, tidak gampang dan harus melalui berbagai tahap yang menjengkelkan. Tak sekadar sikap dan perilaku birokrasi saja yang perlu diperbaiki saat memberi pelayanan kepada rakyat, namun aturan dan ketentuan yang selama ini juga perlu dilakukan revisi dan penataan ulang.

Presiden menilai, selama ini banyak aturan yang rumit menghambat proses pembangunan. Presiden menyebut aturan yang berbelit-belit, ribet dan terlalu banyak sama saja menjerat diri sendiri, karena membuat tidak lincah dan tidak cepat dalam memberi pelayanan. Hal tersebut tentu saja dikeluhkan oleh masyarakat, baik masyarakat umum, maupun masyarakat bisnis.

Menanggapi keinginan Presiden Jokowi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo siap untuk melaksanakan apa yang ditugaskan Presiden, dengan memangkas peraturan daerah yang dianggap tidak perlu. Untuk memuluskan rencana tersebut, dirinya memerintahkan jajarannya untuk memberi contoh dengan memangkas aturan yang memperpanjang birokrasi, menyulitkan perizinan, dan pelayanan masyarakat di lingkungan kementeriannya.

Pemberian pelayanan yang simpel dan murah meriah itu juga diinginkan oleh Presiden Jokowi terhadap investor, sebagai salah satu tulang punggung pembangnan dan perekonomian bangsa. Presiden tak henti-hentinya untuk mengingatkan agar deregulasi yang telah dan akan dilakukan ke depannya didukung dengan perubahan dan perbaikan pelayanan. Hal tersebut dilakukan untuk semakin memberikan kemudahan berusaha bagi para pelaku usaha. Bandar Casino Terpercaya

Presiden bahkan memimpikan pelayanan investor menjadi benar-benar satu atap. Di dalam bayangan Presiden Jokowi, investor yang masuk Indonesia diharapkan benar-benar diperlakukan seperti di Tiongkok. Investor betul-betul dilayani, hanya membawa uang, selanjutnya seluruh keperluan bahkan infrastruktur, dan rumah buruh atau karyawan disediakan pemerintah dalam radius dekat sehingga dampak sosial seperti kemacetan lalu lintas diminimalisasi sejak dini. Izin diantar, konflik didukung penuh pemerintah dalam hal penuntasan, tenaga kerja disiapkan dari sekolah-sekolah Tiongkok dan murah, bahkan diberikan diskon pajak.

Tak berhenti sebatas semangat untuk memberi pelayanan prima, Presiden Jokowi Jokowi serius dalam membersihkan lingkungan pemerintahan yang dipimpinnya dari benalu dan virus yang dapat merusak pelayanan prima. Sehingga ada ketegasan dalam menjalankan roda pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean goverment).

Presiden Jokowi membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), melalui Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016, yang memiliki tugas utama untuk memberantas praktik pungutan liar, dengan mengoptimalkan pemanfaatan personel, satuan kerja, dan sarana-prasarana, baik yang berada di kementerian/ lembaga maupun pemerintah daerah.

Bahkan, Presiden Jokowi secara langsung memimpin pemberantasan pungli dengan hadir langsung ke lokasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lantai enam dan 12 Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta Pusat. Mengenai hal tersebut, Jokowi pun memberikan tanggapannya saat meninjau langsung lokasi.

Dari kemeja putih Presiden Jokowi, rakyat dan dunia bisa melihat keseriusan dan ketulusannya dalam memajukan Indonesia. Dari tampilan Presiden yang sederhana dan apa adanya itu, muncul sebuah semangat untuk membuat Bangsa Indonesia maju dan bersaing dengan negara lain di dunia. Hal ini juga secara langsung berdampak pada posisi Indonesia yang semakin memiliki posisi penting dan percaturan global.

Sudah sering kali Presiden Jokowi diundang untuk bertemu secara khusus oleh berbagai kepala negara di dunia untuk membicarakan kerjasama yang menguntung kedua pihak. Lagi-lagi Presiden Jokowi membiasakan diri dengan mengenakan kemeja putihnya. Kita rakyat, terus mendoakan dan menunggu diplomasi politik, kemeja putih Presiden Jokowi di pentas dunia.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.