Header Ads

Harga Bahan Pokok Stabil, Ormas "Recok" Tak Lagi Berkoar

Harga Bahan Pokok Stabil, Ormas "Recok" Tak Lagi Berkoar - Seperti yang dikabarkan Kompas, bahwa Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memastikan pasokan pangan cukup pada Ramadhan dan Lebaran 2017. Bahkan, kata dia, pasokan pangan yang dimiliki bisa mencukupi hingga Idul Adha 2017. Menurut Mendag, saat ini Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) telah mennyalurkan pasokan pangan ke pedagang pasar di seluruh Indonesia. Bulog di setiap gudangnya akan menyalurkan 2 juta ton, gula sebanyak 320.000 ton, daging beku 37.500 ton, minyak goreng 207.000 liter, bawang merah 60 ton, bawang putih 62 ton.



“Untuk lebaran stoknya lebih dari cukup. Kalau sekarang rata-rata Bulog stoknya lebih dari 8 bulan atau 9 bulan. Jadi kita nggak ada soal dan sampai dengan Juli dan dengan Agustus aman dan sampai Idul Adha,” ujar Mendag Enggartiasto saat ditemui di Gudang Bulog Divre DKI di Kelapa Gading Jakarta, Rabu (17/5/2017). Agen Sbobet Online

Terkait dengan harga, Pria yang akrab disapa Enggar ini menjamin tidak ada gejolak kenaikan harga saat Ramadhan dan Lebaran 2017. Pemerintah sendiri, kata Enggar, telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada sejumlah komoditas pangan yang diantaranya, gula sebesar Rp 12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000 per liter, dan daging beku dengan harga maksimal Rp 80.000 per kilogram.

“Sekarang mana ada harga yang naik. Gula tidak naik, minyak goreng tidak naik, beras apalagi Rp 9.500 per kilogram. Untuk beras kami takut turunnya kejauhan. Daging ada daging beku yang digelontorkan, dengan maksimum Rp 80.000 per kilogram. Cabai dari Rp 160.000 jadi Rp 30.000, sekarang Rp 45.000 itu fluktuatif,” jelas dia.

Stock pangan dan harga pangan jelang lebaran. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan stok pangan nasional sampai Juli dan September 2017 akan tercukupi. Menurutnya, salah satu komoditas pangan yang paling mencukupi adalah beras yang dinilai melimpah di beberapa gudang termasuk Pasar Induk Beras Cipinang.
Enggar juga, selain meninjau Pasar Induk Beras Cipinang telah memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran gudang distributor dan pabrik gula di Jakarta Kamis (27/4/2017) lalu.

Apa yang dinyatakan oleh Mendag bukan hanya omong belaka atau retorika semata tetapi benar-benar diwujudkan, dan hal ini dirasakan selama Ramadhan bahkan H-1 menjelang hari raya Idul Fitri harga bahan-bahan pokok cukup stabil. Ini adalah prestasi yang gemilang dan kesungguhan kerja kementerian, karena bukan rahasia umum lagi jika harga bahan pokok selalu melambung tinggi saat bulan ramadhan dan menjelang hari raya, serta banyaknya penimbunan stock pangan dan keterlambatan pengiriman ke setiap daerah. Benarkah mayoritas merasa terzalimi versi ormas front pembela? tentu sudah pasti “TIDAK”.

Atas kestabilan harga bahan pokok dan ketersediaan stock pangan yang lebih dari cukup, tentu membuat Jokowi patut mengapresiasi menteri yang bergerak dibidang ini serta birokrasi dan lembaga yang juga ikut berkontribusi. Jokowi tak segan-segan memuji kinerja Menteri Perdagangan, Pak Kapolri, dan Menteri Pertanian yang telah bekerja keras untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok. Akan tetapi Jokowi menegaskan kerja baik yang telah dilakukan harus ditingkatkan. Ke depannya, harga harus tetap stabil setelah lebaran. Disisi lain Jokowi juga tidak sungkan untuk menegur dan mengganti menterinya jika kinerja yang mereka lakukan tidak optimal atau tidak mencapai target yang sudah direncanakan. Agen Bola Online

Disaat apresiasi dan pujian diterima oleh Mendag soal kestabilan harga bahan pokok dan ketersediaan stock pangan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan rasa terima kasih atas stabilnya harga dan pasokan bahan pokok selama Ramadan dan menjelang Lebaran. Enggar mengatakan prestasi ini merupakan hasil kerja Presiden Joko Widodo, bukan hanya dirinya.

Mendag sadar betul bahwa apa yang dia kerjakan tak lepas dari hasil kerja Presiden Jokowi. Jokowi tak sungkan untuk mengatakan kepaada kabinet kerja yang ia pimpin, agar fokus kerja, memiliki displin nasional, mempunyai spirit etos kerja yang tinggi, mengesampingkan ego sektoral, serta bekerjasama sesuai bidangnya masing-masing, yang kesemua itu untuk kemakmuran dan kemajuan bangsa.

“Ini orkestrasi yang dipimpin langsung oleh Presiden dan Menko. Kemudian kementerian lain. Saya laksanakan saja semaksimal mungkin,” ujar Enggar di kompleks Kementerian Perdagangan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Juni 2017.

Enggar melihat inflasi terus terjadi terhadap bahan pokok sejak 2011. Melihat siklusnya, Enggar mengatakan, terjadi peningkatan penjualan selama Jumat-Sabtu-Minggu yang lalu. Kenaikan ini rata-rata mencapai 30-60 persen. Pada Senin kemarin, Kemendag kembali harus mengantisipasi penjualan dengan memasok kembali, dan puncak kenaikan adalah Kamis ini.

“Kami dapatkan laporan dari rekan-rekan di daerah bahwa tidak ada kekurangan. Sampai H-2 akan terus kami kendalikan dan respons bagi daerah yang kurang,” kata Enggar. Melihat kecenderungan tahun sebelumnya, Enggar menjelaskan, setelah puncak penjualan Kamis ini, semestinya pasokan tetap aman ke depan.

Enggar menjamin pasokan tetap tersedia di pasar-pasar, baik retail maupun warung. Namun dia mengimbau masyarakat juga harus proaktif untuk membeli dengan harga terbaik. “Dan kalau datang ke pasar, tawar harganya. Sebab, usaha orang untuk menambah keuntungan itu sesuatu yang wajar,” kata Enggar.

Sayang sekali ramadhan tahun ini masih sibuk saling menghujat, bahkan ormas keagamaan masih sibuk menyebut mayoritas terzalimi. Mengapa mereka tidak bersyukur dan mengapresiasi kerja pemerintah atas kestabilan harga bahan pokok dan ketersediaan stock pangan menjelang hari raya yang jarang terjadi di Nusantara, padahal semua itu untuk golongan “mayoritas”? mungkin karena mereka para front pembela dan yang sepaham dengannya sedang “buta” dan “tuli”, yang justru menuhankan politik identitas ketimbang perjuangan kelas untuk mewujudkan bangsa yang berkeadilan seperti “sarekat islam” Indonesia yang dicatat sejarah. Bandar Casino Terpercaya

Pengikut RS hendaknya sadar dan membaca sejarah bahwa kestabilan harga bahan pokok menjelang lebaran jarang terjadi, jika mereka tidak merasakan hal ini, dapat dikatakan bahwa bukan hanya hatinya yang buta tetapi juga otaknya yang “rusak”.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.