Header Ads

7-Eleven Resmi Undur Diri Dari Bursa Efek Indonesia

7-Eleven Resmi Undur Diri Dari Bursa Efek Indonesia - “Kami bermaksud untuk menginformasikan bahwa per tanggal 30 Juni 2017, seluruh gerai 7-Eleven di bawah manajemen PT Modern Sevel Indonesia yang merupakan salah satu entitas anak perseroan akan menghentikan kegiatan operasionalnya,”



Demikian pernyataan dari Chandra Wijaya selaku direktur PT Modern Internasional Tbk (MDRN) dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Agen Sbobet Online

7-Eleven, tempat yang terkenal sebagai tempat nongkrong khususnya bagi anak-anak muda memutuskan untuk  menutup semua gerainya pada akhir bulan ini (30/6). PT Modern Sevel Indonesia memutuskan hal tersebut lantaran kerugian yang terus dialami dan sulitnya kompetisi di Indonesia.

induk usaha Sevel, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) dalam publikasinya di Bursa Effek Indonesia tercatat mengalami kerugian sebesar Rp477 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Kerugian tersebut mencapai lebih dari separuh kerugian perseroan pada sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp663 miliar.

Kerugian tersebut tentu tidak terjadi begitu saja tanpa alasan di dalamnya. Jika kita pikirkan, ada beberapa hal yang menjadi pemicu untuk kerugian yang dialami. Pendapatan yang masuk tidak mampu untuk menutupi pengeluaran yang ada. Sevel sebagai mini market yang juga menjadi tempat kumpul-kumpul memerlukan biaya operasional yang besar untuk menunjangnya.

Kejayaan bisnis Sevel terjadi pada 2014 semenjak mereka membuka gerai di Bulungan Jakarta Selatan pada tahun 2009. Penjualan bersih 2014 naik 24,5 persen menjadi Rp971,7 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp778,3 miliar. Namun, keterpurukan Sevel mulai terjadi pada 2015, kala itu total penjualan bersih Sevel turun menjadi Rp886,84 miliar. Untuk pertama kalinya 7-Eleven melakukan penutupan gerai. Tahun itu, ada 20 gerai yang ditutup. Sementara gerai baru hanya dibuka 18, angka terkecil penambahan gerai sejak 2011.

Bila ditelusuri, salah satu yang menjadi penyebab Sevel kehilangan pundi-pundi rupiah mungkin karena pelarangan dalam menjual minuman beralkohol (minol). Bagi Sevel, penjualan minol menyumbang pendapatan cukup besar dibandingkan jajanan lainnya karena nilai tambahnya cukup besar. Minol sendiri juga cukup banyak dicari oleh pengunjung Sevel mengingat lebih mudah untuk mendapatkannya.

Pada dasarnya, pemerintah memiliki alasan yang cukup baik dalam melarang minimarket menjual minol, karena selama ini lokasi minimarket banyak yang berdekatan dengan pemukiman. Pelarangan penjualan untuk mencegah anak-anak usia dini mengkonsumsi minuman beralkohol termasuk bir.

Anak-anak muda yang berkumpul juga tidak semua yang melakukan pembelian. Dari 5 orang mungkin hanya 1 atau 2 saja yang membeli. Sevel memang memasang target untuk menjaring kalangan muda dan menciptakan image yang demikian. Tetapi mungkin strategi ini kurang baik meningat mereka pada umumnya belum memiliki penghasilan sendiri dan tujuan mereka memang hanya satu, nongkrong dengan pola pikir ekonomi, membeli barang semurah mungkin dan duduk selama mungkin. Agen Bola Online

Karena target yang ditetapkan demikian, maka kompetisi dengan mini market lainnya juga akan mengalami kesulitan besar. Mini market lain pada umumnya menjual barang kebutuhan umum sehingga target pasar mereka jauh lebih besar ketimbang Sevel. Sebenarnya ada juga warga senior yang berkunjung, tetapi jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding kalangan muda. Image yang sudah diberikan oleh Sevel tentu membuat sebagian warga senior enggan untuk berbaur.

Faktor lokasi tentu juga menjadi salah satu pertimbangan masyarakat dalam berbelanja. 7-Eleven umumnya memilih lokasi yang sangat strategis agar mudah ditemukan dan memberi nilai lebih. Sebagai tempat nongkrong, tentu ini merupakan hal yang baik, tapi dalam bentuk mini market hal ini kurang efektif. Masyarakat tentu akan lebih memilih lokasi yang dekat rumah untuk membeli barang dalam jumlah banyak, apalagi dengan adanya promo-promo yang menggiurkan. Dan pastinya, lokasi yang strategis tentu harga sewanya juga tinggi.

Untuk mempertahankan kelangsungannya, PT Modern Sevel Indonesia (MSI)  merencanakan akuisisi dengan PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI), Sayangnya, rencana transaksi penjualan Sevel tersebut batal dilaksanakan. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada 5 Juni lalu, karena tidak tercapainya kesepakatan antara kedua belah pihak.

Persoalan pembatalan ini ditenggarai karena beberapa kendala krusial seperti persoalan kerumitan dalam proses pengalihan aset. Pemilik Sevel kesulitan mendapatkan izin menjual aset mereka dari berbagai instansi. Namun, mungkin masalah yang cukup membuat Charoen Pokphand mundur salah satunya karena ketentuan pembayaran franchise fee yang harus ditanggung pembeli sejak awal.

Faktor lain, karena Charoen Pokphand mempertimbangkan jumlah jaringan Sevel yang masih terbatas dan hanya di sekitar Jakarta, jauh di bawah gerai Alfamart maupun Indomaret yang makin menggurita. Saat kesepakatan transaksi akuisisi batal, memang tak ada yang menyangka bahwa manajemen Sevel akan mengambil keputusan dramatis menutup seluruh gerai Sevel. Sampai tahun 2014, jumlah gerai 7-Eleven di Jakarta mencapai 190 unit.

Penutupan ini  berdampak kepada  para karyawan yang harus mulai mencari pekerjaan baru, selain itu gaji dan THR mereka juga  belum tuntas dibayarkan dan perusahaan tidak memberikan pesangon untuk mereka. Pada akhirnya, mereka yang berada di posisi bawah juga terseret dalam kesulitan yang dialami. Bisa dibilang, ini yang namanya resiko pekerjaan.

Mungkin tidak terpikirkan kalau brand yang cukup ternama di seantero dunia ini tidak dapat bertahan berdiri di negara ini. Tentu saja masyarakat khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia ekonomi dapat memetik suatu pelajaran dari hal ini. Bangsa ini juga dapat mengembangkan dirinya untuk lebih mencintai dan memajukan produk dalam negeri sehingga tidak kalah dari bangsa lainnya. Bandar Casino Terpercaya

Semoga kita dapat mempelajari sesuatu untuk dibagikan kepada generasi penerus kita.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.