Real Madrid Atau Juventus Yang Juarai Final Liga UEFA Champions 2016-2017?
Real Madrid Atau Juventus Yang Juarai Final Liga UEFA Champions 2016-2017? - Perhatian para pecinta sepak bola dunia akan tertuju ke Millennium Stadium, Cardiff, Wales, pada akhir pekan ini, tepatnya Minggu (4/6) dini hari Waktu Indonesia Barat (WIB). Juventus, sang jawara Serie-A akan mencoba menghentikan upaya Real Madrid, jawara La Liga, pada babak final yang diperkirakan akan berlangsung sengit. Ya, banyak orang menyebut bahwa inilah FINAL IDEAL karena mempertemukan tim dengan lini serang menakutkan melawan tim dengan pertahanan solid catenaccio.
Seperti kita ketahui bersama, Juventus yang lolos dari fase grup sebagai juara grup H, melaju ke babak final setelah berhasil melewati hadangan FC Porto, Barcelona, dan AS Monaco pada fase gugur. Sementara, Real Madrid sebagai runner-up grup F dapat mengatasi hadangan Napoli, Bayern Munich, dan Atletico Madrid pada fase gugur, untuk melaju ke partai puncak. Situs Resmi Sbobet
Sejak fase grup, sudah terlihat bahwa lini serang Real Madrid cukup menakutkan bagi para kiper tim-tim lawan dengan torehan 16 gol. Kondisi yang terus terjaga pada fase gugur ketika dalam tiga pertandingan, pasukan Zinedine Zidane ini juga mengemas 16 gol dan kebobolan 7 gol. Total gol yang berhasil digelontorkan ke jala tim-tim lawan sejak fase grup adalah 32 gol, dengan kebobolan 17 gol.
Bagaimana dengan Juventus? Status sebagai tim bertahan terbaik layak disematkan pada tim asal Turin ini. Pada fase grup mereka berhasil mencetak 11 gol dan hanya 2 kali kebobolan. Sementara pada fase gugur pasukan Massimiliano Allegri ini berhasil menjaga kekokohan lini belakangnya, setelah hanya kebobolan 1 kali pada 3 laga dan menjebol gawang lawan sebanyak 10 kali. Total gol yang berhasil digelontorkan para pemain Juventus ke jala tim-tim lawan sejak fase grup adalah 21 gol, dengan kebobolan hanya 3 gol.
Tak heran jika pertandingan final nanti diperkirakan akan sangat sengit. Ketangguhan lini belakang Juventus, dengan Gianluigi Buffon sebagai benteng terakhir, akan diuji oleh ketajaman Benzema-Cristiano Ronaldo. Sementara dari pihak Juventus, Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain yang sedang moncer, ditambah aksi Mandzukic dan Sami Khedira, akan mencoba menerobos lini belakang Real Madrid yang dipimpin oleh Sergio Ramos. Ke mana Gareth Bale? Pemain gesit ini diragukan tampil karena masih dalam pemulihan akibat cedera di betisnya. Seandainya tampil, kemungkinan Bale akan mengawali laga dari bangku cadangan. Perannya akan digantikan oleh Isco, yang tampil fenomenal pada semifinal leg kedua melawan Atletico Madrid.
Sejak Piala Champions digelar (1995/1996), yang kini dikenal sebagai Liga Champions, Real Madrid lebih superior dibandingkan dengan Juventus. Skuat berjudul Los Galacticos ini dalam 14 kali kesempatan bertarung pada babak final, memenangkan 11 trofi dan “hanya” gagal pada 3 kali kesempatan. Terakhir kali, para pemain Real Madrid berhasil mengangkat Si Kuping Besar—sebutan untuk trofi Liga Champions—pada musim 2013/2014 setelah mengandaskan Atletico Madrid dengan skor 4-1 pada babak perpanjangan waktu. Agen Judi Bola Online
Sementara Juventus, dari 8 kali kesempatan tampil pada babak puncak, hanya 2 kali berhasil mengangkat Si Kuping Besar, sisanya 6 kali harus puas sebagai runner-up kejuaraan bergengsi itu. Juventus terakhir kali juara pada musim 1995/1996 setelah mengandaskan Ajax Amsterdam dengan skor 5-3 (waktu normal 1-1; adu penalti 4-2). Selang dua tahun kemudian, Juventus kalah dari Real Madrid dengan skor tipis 1-0 pada babak final yang dihelat di Amsterdam Arena.
Statistik memang dapat menjadi perhitungan di atas kertas, tetapi fakta di lapangan sering kali berbeda. Ingat, ini partai final kejuaraan paling bergengsi di Eropa. Bukan hanya bicara soal uang (hadiah), melainkan juga bicara adu gengsi dan pembuktian diri sebagai tim paling kuat di Eropa, bahkan dunia!
Juventus tentu ingin menyudahi “puasa gelar’ di tingkat Eropa yang sudah lebih dari 20 tahun silam tak dirasakan. Sementara Real Madrid tentu berambisi untuk semakin “menancapkan kuku” sebagai klub tersukses di Eropa dengan koleksi trofi Si Kuping Besar paling banyak—meninggalkan pesaing terdekatnya, AC Milan yang baru mengoleksi 7 trofi.
Fakta lainnya yang mungkin diharapkan oleh sebagian fans sepak bola adalah berakhirnya dominasi klub Spanyol pada musim keempat partai final di Liga Champions secara berturut-turut. Setelah tiga musim berlalu (musim 2013-2015) yang selalu dimenangkan oleh tim dari Spanyol, mungkin ini saatnya Juventus merusak dominasi tim Spanyol sekaligus menegaskan: tim asal Italia masih sanggup berbicara di tingkat Eropa! Bandar Casino Terpercaya
Apalagi belum lama ini Manchester United juga berhasil merusak dominasi tim asal Spanyol lainnya, yakni Sevilla yang berhasil menjuara Liga Eropa selama tiga musim berturut-turut (2013-2015)! Rasanya akan lebih lengkap dan dapat menjadi catatan menarik ketika akhirnya di ajang Liga Champions, Juventus berhasil mengalahkan Real Madrid, sekaligus mengakhiri dominasi tim asal Spanyol pada kompetisi antarklub di Eropa..
Nah, mampukah Juventus melakukannya? Atau apakah Real Madrid yang akan berjaya? Manakah klub yang Anda jagokan memenangkan Liga Champions musim ini: Real Madrid atau Juventus?
Sumber Berita
Sumber Berita
Tidak ada komentar