Raut Wajah Petinggi GNPF-MUI Setelah Selesai Bertemu Dengan Presiden RI ke-7
Raut Wajah Petinggi GNPF-MUI Setelah Selesai Bertemu Dengan Presiden RI ke-7 - Berita tentang pertemuan Jokowi dan kelompok GNPF- MUI yang ramai menghiasi hampir semua laman media online, tidak banyak yang diberitakan sebenarnya. Setiap berita hanya menginformasikan hal yang sama. Orang pun mulai ramai beropini dan menulis ulasan dan pandangan politik tentang segala kemungkinan dibalik pertemuan yang cukup mengejutkan karena sangat mendadak.
Ada yang berpendangan menyayangkan kenapa Pak Jokowi mau bertemu dengan mereka, ada yang berpandangan ini adalah langkah salah kelompok GNPF-MUI, ada yang berpandangan, ini adalah langkah strategi senyap Jokowi. Dan masih banyak lagi pandangan-pandangan politik yang melihat pertemuan ini dari sudut pandang yang bebeda. Agen Sbobet Online
Politik itu memang dinamis. DIlihat dari artinya secara harfiah, politik adalah cara untuk mencapai tujuan tanpa membicarakan apakah itu cara yang baik dan jantan ataupun cara yang curang, atau mau cara halal atau cara haram, semuanya sah-sah saja didunia politik. Ketika seorang politikus sudah berhasil mencapai tujuan, cara licik sekalipun tidak akan lagi dibicarakan. Mereka akan berlindung dibalik kata “politik” itu sendiri. Makanya hampir semua politikus modal mereka hanya dua, yaitu sangat pandai bicara tanpa harus memiliki dua atau tiga gelar sarjana dan putus urat malu. Selebihnya it doesn’t matter…
Beberapa media online kelas abal-abal pun ikut meramaikan memberitakan kejadian ini dari sudut pandang mereka yang tentu saja berlawanan dengan sudut pandang kita. Tapi, satu hal yang tidak bisa diubah oleh politik adalah reaksi wajah. Wajah kalah, wajah menang, wajah bohong, wajah jujur, wajah lempeng dan wajah kemunafikan.
Bagi saya pribadi, rasanya tidak pernah terdengar pihak pemerintah, khususnya pihak Istana Kepresidenan, meminta kelompok kecil seperti mereka untuk bertemu dan mengundangnya ke Istana. Ibarat anak kecil yang minta dibelikan barang atau makanan yang jelas-jelas dilarang oleh orangtua karena tidak menyehatkan badan. Sudah dibilangin tidak boleh dan tidak bisa, tapi si anak tetap merengek dan malah menangis meraung-raung sampai dilihat oleh tetangga dan kawan dia. Apa yang orangtua lakukan ya hanya membiarkan saja sampai si anak reda sendiri dan dengan inisiatif sendiri mendatangi orangtua untuk merangkul dia kembali. Tapi bukan untuk diberi apa yang diminta. Sampai sana si anak sudah merasa senang dan ketika keluar rumah untuk bertemu kawan-kawannya, si anak akan dengan sombong bilang bahwa orangtua dia sudah memberikan apa yang dia minta tanpa harus memperlihatkan bukti barang.
Sikap si anak ini sama persis seperti kelompok unyu-unyu yang baru saja dijinkan masuk Istana dan bertemu dengan Presiden kita. Beberapa hari kemudian tersebar berita macam-macam untuk menyelamatkan muka karena walau bagaimanapun tindakan menemui Presiden di Istana adalah langkah kekalahan yang nyata. Agen Bola Online
Segala macam pemberitaan yang mereka keluarkan sampai mengadakan konferensi pers hanya dagelan sementara. Faktanya adalah, mereka datang untuk menyatakan keberpihakan mereka pada Indoneisa. Namun, langkah-langkah itu tidak serta merta membuat posisi Jokowi menjadi pihak yang dikalahkan. Malah justru sebaliknya.
Silahkan perhatikan video yang saya lampirkan disini. Coba kita bandingkan raut wajah-wajah mereka sebelum masuk Istana dengan raut wajah-wajah mereka setelah keluar dari Istana. Ada hal yang tidak bisa mereka jelaskan. Wajah kekecewaan karena di depan Presiden mereka jelas-jelas mengatakan mengakui bahwa kebijakan pemerintah sekarang sangat pro pada program kerakyatan dan jelas pula diberitakan oleh pihak Istana bahwa tidak ada pembahasan tentang masalah kriminal dari tokoh yang sedang mereka bela. Jokowi tidak peduli dan tidak tertarik untuk membahas masalah kriminal di meja besar Istana.
Kekonsistenan Jokowi terhadap semua masalah yang ada ditataran bumi Nusantara sudah jelas dan terbukti. Dan ketidak konsistenan mereka pun sering kita temui. Yang pasti keterangan yang disampaikan begitu mereka keluar dari Istana adalah keterangan yang menurut saya lebih murni tanpa polesan pemikiran untuk menyembunyikan kekalahan.
Mereka sadar, apapun keterangan yang mereka berikan pada masyarakat akan terus dipantau oleh pihak Istana. Dan saya juga melihat bahwa tidak ada kepentingan pihak Istana memberikan keterangan secara formal tentang apa yang dibicarakan. Apalagi usaha untuk meluruskan hal-hal yang mungkin mereka bengkokkan. Ini hanya pertemuan silahturahmi yang diselipi agenda-agenda mereka yang sebenarnya tidak terpenuhi. Pesan yang disampaikan Jokowi pada mereka pun sama seperti pesan-pesan Jokowi pada semua orang yang datang menemui dia di Istana. Apalagi kalau bukan tentang program pemerataan pembangunan yang kerkeadilan sosial. Iya toh? Saya rasa tidak ada yang istimewa. Bandar Casino Terpercaya
Saya meyakini, ketujuh orang yang menemui Presiden Jokowi adalah orang-orang yang memiliki tingkat pemahaman agama Islam yang sangat tinggi. Kebenaran hanya milik mereka dan Tuhan. Namun jika tokoh agama mulai bermain politik, maka kebenaran itu berubah menjadi sebuah bayangan yang hanya terlihat jika ada cahaya.
Apapun kronologi yang tersebar sekarang setelah kejadian, buat saya tidaklah penting. Yang terpenting adalah hasil dari pertemuan. Bertemu Jokowi itu tidak murah loh. Semua orang yang bertemu dia, selalu keluar Istana dengan sekarung beban tanggungjawab untuk mendukung dan memajukan Indonesia bersama-sama.
Anda berani untuk tidak menjalankan apa yang diamanatkan…?
Tidak ada komentar