Calon Gubernur Terpilih DKI Jakarta Bukber Bersama Dengan Tersangka Buronan Rizieq Shibab, Apa Kata Dunia???
Calon Gubernur Terpilih DKI Jakarta Bukber Bersama Dengan Tersangka Buronan Rizieq Shibab, Apa Kata Dunia??? - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan datang ke Pejaten sore ini, Kamis 22 Juni 2017, menghadiri undangan buka bersama oleh warga, yang kemungkinan besar adalah pendukung Anies. Anies pun berada satu tempat dengan dengan jajaran petinggi FPI, salah satunya Muchsin Alatas. Agen Sbobet Online
Lantas apa yang dibicarakan oleh mereka berdua? Tentu sebagai calon gubernur yang harus menjawab setiap rentetan pertanyaan, ia harus menjawab dengan sangat diplomatis. Seperti apa jawaban diplomatis Anies?
“Nggak ada omong-omong. Ya sama-sama diundang acara buka puasa saja,” kata Anies saat ditanya apa yang dibicarakan dengan Ketua DPP FPI Muchsin Alatas.
Melihat dari jawaban Anies, tentu ada blunder yang fatal dilakukan olehnya. Ingatkah para pembaca Seword ketika ada pencoblosa ulang di TPS? Anies tertangkap basah bertemu dengan Sumarno yang merupakan ketua KPU DKI.
Masih segar di pikiran kita bahwa pada saat pilkada DKI Jakarta, terlihat sekali keberpihakan Sumarno kepada Anies Sandi. Bahkan kedekatan mereka tidak dapat mereka tutup-tutupi lagi. Di TPS 29 Rt 07/05 Kalibata, Anies berjumpa dengan Sumarno. Lantas apa yang menjadi alasan mereka bertemu?
“Saya salaman, bincang-bincang menjelaskan kenapa terjadi PSU. Sudah, setelah itu, pak Anies pergi,” kata Sumarno sembari tertawa.
Tertawa? Anda pikir lucu, Sumarno? No! Tidak lucu sama sekali. Pertemuan tersebut menjadi bukti bahwa keberpihakan Sumarno sudah jelas. Saya sengaja membongkar luka lama, karena memang jelas-jelas Sumarno berpihak, dan tidak profesional. Atas dasar apa Sumarno berpihak kepada Anies?
Apakah karena ada kesamaan agama? Apakah karena sama-sama simpatisan dan pendukung gerakan FPI yang barbar dan brutal? Melihat dari profile picture WhatsApp Sumarno, bisa saja mereka dipersatukan oleh semangat yang sama, yaitu semangat tersungging, eh maksud saya tersinggung atas statement Ahok di Kepulauan Seribu.
Hanya Tuhan yang tahu, karena saya yakin, Sumarno dan Anies pun tidak tahu. Ini baru lucu, ketimbang apa yang tadi Sumarno tertawakan. Mengapa saya sangat yakin dengan keberpihakan Sumarno kepada Anies? Alasannya karena, bukan hanya saya saja yang merasakan ketidak profesionalan Sumarno sebagai ketua KPU DKI untuk bersiap netral. Agen Bola Online
Bahkan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) memutuskan ketua KPU DKI melanggar Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum dalam Pilkada DKI Jakarta. Sumarno hanya diberikan sanksi dan teguran tertulis. Mungkin sanksi yang ringan pun membuat Sumarno aman dan melanjutkan keberpihakannya.
Lagi-lagi hanya Tuhan yang tahu. Lanjut kepada Anies Baswedan, apa yang menjadi alasan Anies di dalam bertemu petinggi FPI pada acara buka bersama tadi malam? Apakah ada kenangan masa lalu dan reuni akbar yang dikerjakan dan dukungan FPI kepada pasangan Anies Sandi? Anies yang selama ini terlihat sengaja menjaga jarak dengan FPI, mungkin tidak tahan lagi dengan rasa yang dipendam.
Ia tidak bisa memendam perasaan syukurnya kepada FPI yang sudah berhasil membawa dia memperoleh kemenangan sebagai gubernur terpilih DKI Jakarta. Tidak dapat dipungkiri lagi, peranan FPI, khususnya imam besarnya Rizieq Shihab, sangat dominan di dalam memenangkan Anies sebagai gubernur.
Di dalam pemberitaan pun, Anies sempat melakukan umroh saat Rizieq sedang kabur ke Arab. Mungkin pada saat itu Anies pun ingin mencari Rizieq yang nun jauh disana dan tidak pulang-pulang, hanya sekadar bersilaturahmi dan melakukan temu kangen.
Namun menurut prediksi saya, di Arab, Anies tidak berjumpa dengan Rizieq. Mengapa? Bisa saja Anies yang sudah manis, sepah dibuang. Anies mungkin takut pertemuannya terekspos oleh media. Lantas ini membuat Anies pun menghindari pemberitaan di headline berita media mainstream.
Tak dapat dibayangkan jika mereka bertemu dan media mainstream menggoreng pertemuannya dengan judul “Heboh Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies bertemu dengan tersangka sex chat, Rizieq di Arab”. Maka tatapan mata terhadap petinggi FPI Muchsin Alatas pun, mungkin sudah cukup untuk memuaskan rasa kangen Anies kepada Rizieq yang sudah memenangkannya di Pilkada DKI.
Kegaduhan semacam ini tentu tidak ingin dimunculkan oleh Anies. Rasanya, perasaan Anies pun gundah gulana dan tak tahan hanya untuk sekadar mengucapkan terima kasih kepada FPI, Muchsin Alatas pun ditemuinya.
Menurut pemberitaan media mainstream, tidak ada pembicaraan antar kedua tokoh tersebut. Rasa malu dan enggan bertemu mungkin saja masih dimiliki Anies. Karena Anies sudah terpilih menjadi gubernur, ia pun ingin mengucapkan terima kasih.
Setidaknya tatapan mata dan kontak batin antara Anies dan FPI akhirnya sudah terjalin, itu sudah membuat Anies tenang. Inikah yang dinamakan cinta? Rasanya bukan. Lebih tepatnya, ini dinamakan “keberpihakan”. Hahaha Bandar Casino Terpercaya
Betul kan yang saya katakan?
Tidak ada komentar